Sabtu, 06 September 2008

Arti Perkawinan

> Satu hari, Plato bertanya pada gurunya, "Apa itu
> cinta? Bagaimana saya bisa
> menemukannya? "
>
> Gurunya menjawab, " Ada ladang gandum yang luas
> didepan sana .
> Berjalanlah kamu dan tanpa boleh mundur kembali,
> kemudian ambillah satu saja
> ranting. Jika kamu menemukan ranting yang kamu
> anggap paling menakjubkan,
> artinya kamu telah menemukan cinta."
> Plato pun berjalan, dan tidak seberapa lama, dia
> kembali dengan tangan
> kosong, tanpa membawa apapun. Gurunya bertanya,
> "Mengapa kamu tidak membawa
> satupun ranting?"
>
> Plato menjawab, "Aku hanya boleh membawa satu
> saja, dan saat berjalan
> tidak boleh mundur kembali."
> Sebenarnya aku telah menemukan yang paling
> menakjubkan, tapi aku tak
> tahu apakah ada yang lebih menakjubkan lagi di depan
> sana , jadi tak kuambil
> ranting tersebut. Saat kumelanjutkan berjalan lebih
> jauh lagi, baru kusadari
> bahwasanya ranting-ranting yang kutemukan kemudian
> tak sebagus ranting yang
> tadi, jadi tak kuambil sebatangpun pada akhirnya."
>
> Gurunya kemudian menjawab "Jadi ya itulah
> cinta."
>
> Dihari yang lain, Plato bertanya lagi pada
> gurunya, "Apa itu perkawinan?
> Bagaimana saya bisa menemukannya? "
>
> Gurunya pun menjawab " Ada hutan yang subur
> didepan sana . Berjalanlah
> tanpa boleh mundur kembali dan kamu hanya boleh
> menebang satu pohon saja.
> Dan tebanglah jika kamu menemukan pohon yang paling
> tinggi, karena artinya
> kamu telah menemukan apa itu perkawinan."
> Plato pun berjalan, dan tidak seberapa lama, dia
> kembali dengan membawa
> pohon. Pohon tersebut bukanlah pohon yang segar/
> subur, dan tidak juga
> terlalu tinggi. Pohon itu biasa-biasa saja. Gurunya
> bertanya, "Mengapa kamu
> memotong pohon yang seperti itu?"
>
>
> Plato pun menjawab, "sebab berdasarkan
> pengalamanku sebelumnya, setelah
> menjelajah hampir setengah hutan, ternyata aku
> kembali dengan tangan kosong.
> Jadi dikesempatan ini, aku lihat pohon ini, dan
> kurasa tidaklah buruk-buruk
> amat, jadi kuputuskan untuk menebangnya dan
> membawanya kesini. Aku tidak mau
> menghilangkan kesempatan untuk mendapatkannya. "
>
> Gurunyapun kemudian menjawab, "Dan ya itulah
> perkawinan."
>
>
> Perkawinan adalah kelanjutan dari Cinta, suatu
> proses mendapatkan
> kesempatan. Ketika kamu mencari yang terbaik
> diantara pilihan yang ada, maka
> akan mengurangi kesempatan untuk mendapatkannya. .
>
>
> Ketika kesempurnaan ingin kau dapatkan, maka
> sia-sialah waktumu dalam
> mendapatkan perkawinan itu, karena sebenarnya
> kesempurnaan itu hampa
> adanya.....
>
> "Marriage is like a wine, it should gets better
> as it grows older......"